Rabu, 28 Januari 2015

Peribahasa dalam Bahasa Jepang





Akuin akka
悪因悪果
Perbuatan buruk menghasilkan keburukan
Akuji senri o hashiru
あくじせんりをはしる
Cerita jelek lebih cepat tersebar
Ashita no koto o iu to tenjou no nezumi ga warau
明日のことをいうと天井の鼠が笑う
Ramalkan masa depan hanya akan ditertawakan tikus di langit-langit(tidak ada yang bisa meramalkan masa depan)
Ashita wa ashita, kyo wa kyou
明日は明日、今日は今日
besok ya besok, hari ini ya hari ini (jangan risaukan hari esok, jalani saja hari ini)
Atama no ookii hito wa un ga ii
あたまのおおきいひとはうんがいい
Masa depan (yang baik) hanya untuk orang yang optimis
Abata mo ekubo
痘痕も笑窪
Karena cinta, yang jelek pun terlihat bagus
Ami no uo
網の魚
(seperti) Ikan didalam jaring
Ame futte chi katamaru
雨降って地固まる
Apa yang tidak membunuhmu, membuatmu lebih kuat
aru wa naku ni masaru
あるはなきにまさる
Memiliki sedikit lebih baik daripada tidak sama sekali
Awase mono, hanare mono
あわせもの、はなれもの
Yang bisa bersatu pasti bisa terpisah
Anjiru yori umu wa yasui
案じるより生むはやすい
Melakukan lebih mudah dari merencanakan
Jigoku no sata mo kane shidai
地獄のさたもかねしだい
Asal ada uang semua bisa diatur
Saru mo ki kara ochiru
猿も木から落ちる
Monyet pun bisa jatuh dari pohon (ahli pun bisa gagal)
Inu mo arukeba, bou ni ataru
犬も歩けば、棒にあたる
Jika rajin, pasti bisa
Kirei na hana ni wa toge ga aru
きれいな花にはとげがある
Bunga yang cantik mempunyai duri (dalam kecantikan bisa tersimpan kejahatan)
Chiri mo tsumoreba yama to naru
地理も積もれば山となる
Sedikit sedikit, lama-lama jadi bukit
Nou aru taka wa tsume o kakusu
脳ある高はつめを隠す
Orang pandai tidak akan memamerkan kepandaiannya
Kenzen naru seishin wa kenzen naru shintai ni yadoru
健全なる精神は健全なる死体に宿る
Didalam tubuh yang sehat tersimpan jiwa yang sehat
Mi kara deta sabi
身から出たさび
Siapa berbuat, tanggung akibatnya
Fukusuibon ni kaerazu
腹水本に帰らず
Nasi sudah menjadi bubur
Jigoku gokuraku wa kokoro ni ari
地獄極楽は心にあり
Senang atau susah bergantung pada hatimu
Warau mon ni wa fuku kitaru
笑う門には吹く来る
Tersenyumlah, kebahagiaan pasti menghampirimu
 Korabanu saki no tsue
こらばぬさきのつえ
Sedia payung sebelum hujan

Kisah Tiga Pohon






Alkisah, tiga batang pohon tumbuh besar bersama dalam sebuah hutan. Suatu hari, ketiganya saling berbagi harapan dan impian.

Pohon pertama berkata, “Kelak aku ingin menjadi sebuah peti harta karun. Aku akan dipenuhi emas, perak dan berbagai batu permata, dan semua orang akan terpesona oleh keindahannya.”

Pohon kedua berkata, “Suatu hari kelak aku akan menjadi sebuah kapal yang  besar. Aku akan mengangkut raja-raja dan berlayar hingga ke ujung-ujung dunia. Aku akan  menjadi kapal yang kokoh dan setiap orang akan merasa aman berada dalam naunganku.”

Akhirnya, pohon ketiga berkata, “Aku akan tumbuh besar menjadi pohon yang paling tinggi menjulang di hutan, di puncak bukit. Orang-orang akan terpesona memandangku dan berpikir betapa dekatnya aku dengan surga dan Tuhan. Aku akan menjadi pohon terbesar sepanjang masa dan orang tak akan pernah melupakan keberadaanku.”

Beberapa tahun berlalu sejak mereka berdoa agar impian masing-masing terkabul. Kemudian datanglah sekelompok penebang pohon dan menebang ketiga pohon itu. Pohon pertama dibawa ke seorang tukang kayu. Ia sangat senang sebab sangkanya ia akan dibuat menjadi sebuah peti harta karun yang elok. Tetapi doanya tampaknya sia-sia sebab si tukang kayu menjadikannya kotak tempat menaruh makanan ternak. Setelah dipenuhi jerami, ia ditempatkan di sebuah kandang hewan.

Pohon kedua dibawa ke sebuah galangan kapal. Sangkanya doanya menjadi kenyataan. Tetapi ia dipotong-potong dan dijadikan sebuah perahu nelayan kecil. Berakhir sudah impiannya untuk menjadi sebuah kapal besar yang mengangkut raja-raja dan berlayar ke ujung-ujung dunia.

Pohon ketiga dipotong menjadi potongan-potongan kayu besar dan dionggokkan begitu saja dalam sebuah gudang gelap.

Tahun berganti tahun dan ketiga pohon sudah melupakan impian mereka. Hingga suatu hari, sepasang suami-isteri tiba di kandang. Perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan membaringkan Bayinya di atas tumpukan jerami dalam palungan ternak yang dibuat dari pohon pertama. Orang-orang datang menyembah sang Bayi. Pohon pertama pun menjadi sadar bahwa di dalamnya ditempatkan Harta terbesar sepanjang masa.

Bertahun-tahun kemudian, sekolompok laki-laki naik ke atas sebuah perahu nelayan yang dibuat dari pohon kedua. Di tengah danau, badai besar menerjang dan pohon kedua berpikir bahwa ia tidak akan cukup kuat melindungi mereka yang ada dalam naungannya. Tetapi seorang dari antara mereka berdiri dan berkata, “Diam! Tenanglah!” dan badai pun sekonyong-konyong reda. Sadarlah si pohon kedua bahwa ia telah mengangkut Raja atas segala raja.

Setelah bertahun-tahun dibiarkan tergolek dalam gelap, orang mengambil pohon ketiga. Ia dipanggul sepanjang jalan, sementara orang-orang menganiaya serta mencemooh Laki-laki yang memanggulnya. Akhirnya, tibalah mereka di puncak sebuah bukit. Orang banyak menyalibkan Laki-laki itu pada balok kayunya, hingga Ia wafat di sana, di puncak bukit. Pohon ketiga paham bahwa ia begitu dekat dengan Yesus Tuhan dan Surga.

Untuk direnungkan:

Ketika keadaaan tidak seperti yang engkau inginkan, ketahuilah Tuhan memiliki rencana indah untukmu. Jika engkau percaya dan tetap setia pada-Nya, Ia akan melimpahkan rahmat-rahmat terbesar atasmu.

Ketiga pohon mendapatkan apa yang mereka mohonkan, tetapi tidak dengan cara seperti yang mereka bayangkan. Kita tidak selalu tahu apa rencana Tuhan bagi kita, kita hanya perlu tahu bahwa rancangan-Nya bukanlah rancangan kita dan jalan-Nya bukanlah jalan kita. Dan, yakinlah bahwa jalan-Nya adalah selalu yang terbaik bagi kita.